Jumat, 02 Desember 2011

mengatasi gangguan mata akibat komputer


    Bagi Anda yang sehari-hari bekerja di depan komputer, pasti sering mengalami gangguan mata, seperti mata lelah, gatal, mata kering, kesulitan melihat obyek tertentu, hingga sakit kepala yang diakibatkan terlalu sering menatap layar komputer. Sebuah survey di AS menemukan sekitar 90% pengguna komputer yang terus menerus menatap komputer selama 3 jam sehari, rata-rata pernah mengalami mata lelah. Namun penelitian tersebut agaknya terlalu dini bila menuding radiasi sebagai akibat, sebab penelitian lain membuktikan radiasi komputer masih dalam batas aman, bila penggunaannya tidak terlalu berlebihan.

Atur jarak pandang
    Seperti organ tubuh lainnya, mata memiliki keterbatasan adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Biasanya tubuh akan menyesuaikan berapa pun jarak yang dibutuhkan, agar mata dapat melihat dengan nyaman. Pada beberapa kasus, kelelahan mata bisa disebabkan oleh posisi monitor yang kurang tepat.
    Tidak ada batasan pasti mengenai jarak yang ideal antara mata dengan monitor, karena tergantung faktor lain seperti besarnya monitor. Namun para ahli mematok paling tidak sekitar 50-70 cm jarak antara mata dengan monitor, meski ada pula ahli yang merumuskan setidaknya dua kali lebar diagonal layar.
   
    Letak tinggi monitor terhadap mata juga harus diperhatikan. Posisi yang dianjurkan adalah, letak monitor harus agak lebih rendah dari ketinggian mata. Paling tidak, bagian tengahnya antara 10-23 cm di bawah mata. Meski membuat mata sedikit bergerak, namun penelitian membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih baik pada jarak demikian. Letak monitor yang lebih tinggi dari mata, dapat memicu kekakuan otot leher, punggung dan bahu. Tak heran bila banyak kantor mulai meletakkan komputer di bawah meja transparan dan meletakkan CPU (Central Processing Unit) di samping komputer atau di bawah meja.
    Jarak dan ketinggian kursi sebaiknya juga diatur sedemikian rupa, agar telapak kaki tidak menggantung. 

Atur cahaya ruangan
    Cahaya ruangan sangat mendukung dan meningkatkan produktivitas kerja. Cahaya yang baik adalah yang tidak terlalu terang atau terlalu redup. Cahaya yang terang akan membuat silau, sedang cahaya redup bisa merusak mata.
    Atur agar cahaya membuat adanya bayangan pada monitor, sebab akan mengurangi tingkat kontras. Apalagi bila latar monitor berwarna gelap.
    Selain lampu, hindari silau sinar matahari yang masuk melalui jendela. Atur cahaya ruangan dengan memerhatikan letak meja komputer, sehingga sinar terang yang datang dari atas kepala atau jendela tidak berada di sekitar meja kerja.
    Posisi meja sebaiknya menyamping, karena bila cahaya dari depan akan menyilaukan mata. Sementara cahaya dari belakang dapat menimbulkan bayangan pada monitor. Hindari penggunaan lampu meja, karena membuat objek di sekitar lebih terang dari monitor komputer.
Sesuaikan cahaya lampu meja, sehingga tidak langsung menerpa mata atau mengenai layar monitor. Gunakan lapisan layar atau antiradiasi, tak hanya untuk mengurangi radiasi tapi juga untuk menahan sinar terang layar komputer.

Pilih monitor yang tepat
    Monitor flat yang saat ini makin banyak digunakan, tak terlalu banyak membantu dalam mengurangi radiasi atau cahaya yang dilihat langsung. Tapi lebih pada tempat yang praktis.
    Monitor yang bagus memiliki kualitas yang mencukupi. Gambar yang bagus pada layar akan membuat mata bekerja lebih efisien dan nyaman, pixel yang banyak dan resolusi yang baik juga membantu kerja mata.
    Monitor berlayar lebar juga membantu, apalagi untuk pekerjaan yang menuntut kemampuan visual tinggi. Monitor berwarna yang dianjurkan adalah yang memiliki titik-titik warna yang lebih kecil (kurang dari 0,28 mm).
    Aturlah kontras dan gelap terang (brightness) dengan baik. Hindari debu yang menempel pada monitor, karena dapat menurunkan kualitas tampilan. Tampilan layar yang goyang dan tak stabil, akan dapat merusak mata lebih cepat karena memaksa otot-otot mata bekerja lebih keras dan lebih mudah lelah atau tegang.

Kedipkan mata dan hindari mata kering
    Sebuah penelitian di AS menyatakan, pengguna komputer ternyata lebih jarang mengedipkan mata. Normalnya, mata mengedip sebanyak 12 kali per menit. Sementara pengguna komputer, rata-rata hanya 5 kali berkedip dalam semenit.
    Kedipan mata sangat penting untuk mengurangi resiko mata kering. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit, atau seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa berat.
    Untuk mengurangi dampaknya, gunakan tetes mata. Tetes mata lebih dianjurkan daripada menggunakan lensa kontak atau kacamata, karena udara yang terjebak dalam kacamata akan menjadi lembab.
    Ruangan ber AC membuat kelembaban udara ruangan umumnya menurun, sehingga kondisi lingkungan menjadi kering dan meningkatkan penguapan air mata. Ini bisa membuat orang-orang yang menggunakan lensa kontak menjadi mudah terkena iritasi mata.
    Solusi bagi pemakai kacamata, adalah menggunakan kacamata khusus yang dipakai untuk bekerja di depan komputer. Terutama bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa khusus ini sebaiknya disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata terhadap layar monitor.

    Memerhatikan beberapa hal di atas, sangat penting bagi pengguna rutin komputer demi kesehatan mata. Jangan lupa pula untuk mengistirahatkan mata walau sebentar, di sela-sela kesibukan Anda. 

Selamat bekerja dan jaga selalu kesehatan..

0 komentar:

Posting Komentar